Story
Tokoh utama dalam permainan ini adalah seorang anak laki-laki
yang pergi ke perkebunan kakeknya pada saat liburan musim panas. Kakeknya terlalu
sibuk mengurus perkebunan sehingga tidak bisa mengajaknya bermain, tetapi ia
boleh bebas berkeliling desa dan hutan sesuai keinginan. Ia berteman akrab
dengan anjing milik orang tuanya dan bertemu dengan anak perempuan sebayanya
dan menjadi teman dekat. Setelah liburan musim panas berakhir, tokoh utama
harus pulang dan ia berjanji kepada gadis kecil itu bahwa ia akan kembali lagi
suatu hari nanti. Sepuluh tahun kemudian, beberapa tahun setelah kakeknya
meninggal dunia, anak laki-laki itu tumbuh dewasa dan menjadi pria dewasa, ia
kembali lagi ke desa tersebut untuk mengambil alih perkebunan. Sebelum ia
dibolehkan tinggal di desa, ia harus bisa mengembalikan perkebunan menjadi
seperti sedia kala dalam waktu 3 tahun. Jika tidak, maka ia harus pergi
meninggalkan perkebunan dan desa tersebut.
Gameplay
Permainan dalam Harvest Moon berkutat pada mengelola
peternakan/pertanian; mulai dari mencangkul ladang, menanam serta menyirami
bibit tumbuhan, memetik buah, mengumpulkan telur ayam, memerah susu sapi,
menculur bulu domba, mengendarai kuda, dan tentu saja bersosialisasi dengan
penduduk lainnya dalam festival, lomba, dan sebagainya; dengan berbekal pacul,
sabit, alat penyiram, alat pemerah susu, sikat bulu, dan kantong biji.
Sebagai tokoh utama dalam permainan, di tanah pertanian di
rumah kecil dengan peralatan seadanya, uang 500 G serta seekor anjing (nama
karakter, pertanian, anjing, dan sebagainya di buat sendiri); harus bekerja
keras. Di dalam rumah bisa menonton TV, menyimpan perkakas, serta barang-barang
lainnya. Untuk hari-hari pertama bisa mulai dengan berkeliling kota (mayor akan
memandu jika mau); berkenalan dengan berbagai orang.
Banyak terdapat keluarga kecil seperti keluarga Tukang Pandai
Besi, Penjual Wine, Penjaga Perpustakaan, Pengurus Penginapan, Penjual di
Supermarket, Pastor di Gereja, Peternak Ayam, Peternak Sapi, Tukang Kayu, dan
seterusnya. Menjalin hubungan yang baik dengan semua orang adalah salah satu
langkah untuk tetap bisa tinggal di desa/kota ini. Tapi sebagai petani yang
baik, harus mulai dengan membeli beberapa bibit tanaman di Supermarket.
Bibit-bibit hanya bisa ditanam pada musim yang tepat (ada 4 musim: Musim Semi,
Panas, Gugur, Dingin); menanam bibit tertentu pada musim yang salah hanya akan
membuat bibit itu hilang. Setelah membeli bibit yang tepat, kembalilah ke peternakan,
dan gunakan pacul menggali tempat yang cukup luas untuk menanam bibit. Setelah
siap, bibit disebar, lalu disiram dengan alat penyiram.
Dengan modal yang sangat minim seperti itu amat sulit
bertahan di sini! Untuk penghasilan tambahan, kamu bisa pergi ke bukit untuk
mengambil hasil hutang seperti rebung, bunga, juga jamur. Di bukit juga ada
pemandian air panas untuk mengembalikan stamina. Pemain juga bisa menggali
dalam sebuah gua untuk mendapat hasil tambang, seperti bijih besi, perak, atau
tembaga. Selain bisa dijual, juga bisa dipakai untuk meningkatkan fungsi dari
alat-alat pertanian. Setelah punya cukup uang, belilah ayam dan makanannya.
Bila ayam diberi makan sampai cukup besar, mereka akan bertelur setiap hari.
Telur itu bisa dijual atau dibiakkan menjadi seekor anak ayam yang akan tumbuh
besar menjadi ayam dewasa baru. Saat pertanian sudah cukup maju dan ramai, pemain
bisa menikah dengan gadis yang ada di desa. Ada 5 orang gadis yang bisa diajak
berteman, sampai benar-benar dekat dan bisa jatuh cinta lalu menikah dengan
tokoh utama permainan ini. Mereka memiliki indikator hati, warna dan besarnya
menunjukkan seberapa kuat perasaan mereka. Jika berhasil membuat gadis pujaan
jatuh cinta, maka bisa melamarnya dan menikahinya. Tapi untuk menikah tokoh
utama harus sudah punya rumah yang cukup besar (dengan 2 tempat tidur, kulkas,
dsb bisa diminta untuk memperluas pada Tukang Kayu) agar cukup untuk tinggal
bersama.
Sumber
https://en.wikipedia.org/wiki/Harvest_Moon:_Back_to_Nature
http://sibukforever.blogspot.co.id/2012/04/panduan-harvest-moon-back-to-nature.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar