Jumat, 02 Mei 2014

Manusia dan Kegelisahan



          Pengertian


Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram, selalu merasa khawatir (tentang suasana hati); cemas. Jadi, kegelisahan berarti perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. 


Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.

a.) Kecemasan obyektif : suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.

b.) Kecemasan neorotik : kecemasan ini dibagi menjadi 3 macam, yaitu kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungannya, bentuk ketakutan yang tegang atau irrasional (phobia) dan rasa takut lain seperti rasa gugup, gagap dan sebagainya.

c.) Kecemasan moril : disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap orang memiliki emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta. Ketidakmampuan manusia menyamai kawan-kawannya menimbulkan kecemasan moril.



          Penyebab Kegelisahan



Sebab-sebab orng gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Rasa gelisash dapat dibedakan menjadi dua :
a.) Kegelisahan Umum
Yang dimaksud dengan kegelisaan umum adalah kekuatan dan kekhwatiran berlebihan yang tidak jelas penyebabnya dan telah mendera seseorang selama lebih dari enam bulan.

b.) Kegelisahan Pribadi
Kegelisaan pribadi adalah kegelisahan yang muncul akibat tidak mampunya seseorang memecahkan berbagai keburuhan dalam beradaptasi dan keguncangan pada jiwanya. 




          Usaha Mengatasi Kegelisahan

Mengatasi kegelisahan harus dimulai dari diri sendiri, yaitu harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Mengatasi kegelisahan yang paling ampuh dengan memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.


          Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata dasar asing yang berarti tidak dikenal orang sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.

Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah periakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.


          Keterasingan

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.


          Ketidakpastian

Ketidakpastian artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas.

Penyebab terjadinya ketidakpastian :
a.) Obsesi
b.) Phobia
c.) Kompulasi
d.) Histeria
e.) Delusi
f.) Halusinasi
g.) Keadaan emosi

Usaha-usaha penyembuhan ketidakpastian bergantung pada mental si penderita. Kita harus mengetahui penyebab ketidakpastian tersebut. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Atau bisa juga penyembuhan itu berasal dari masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri atau berasal dari pengalaman yang dialami oleh si penderita.

Sumber :










Manusia dan Pandangan Hidup



          Pengertian


           Pandangan berasal dari kata pandang yang berarti melihat, atau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) bahwa  pandangan bisa juga berarti perspektif atau sudut pandang sedangkan hidup atau dalam konteks ini sama dengan kehidupan yang menurut KBBI berarti cara hidup atau keadaan hidup atau hal hidup. 

      Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup bukanlah muncul seketika atau secara tiba-tiba melainkan timbul melalui proses yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran tersebut dapat diuji secara nyata dan sesuai kenyataan yang ada. Hasil pemikiran itulah yang disebut pandangan hidup.

                Ada 3 macam pandangan hidup, yaitu :
                a.) Pandangan hidup yang berasal dari agama
                b.) Pandangan hidup yang berupa ideologi
                c.) Pandangan hidup yang merupakan hasil renungan

   Pandangan hidup memiliki 4 unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.


          Cita-cita


           Cita-cita menurut KBBI adalah keinginan (kehendak) yang selalu ada di pikiran atau bisa juga berarti tujuan yang sempurna ( yang ingin dicapai atau dilaksanakan). Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. 

             Untuk mewujudkan cita-cita dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
             a.) Faktor manusia : manusianya yang ingin mewujudkan cita-citanya
             b.) Faktor kondisi : ada yang menguntungkan dan ada juga yang menghambat
             c.) Faktor tingginya cita-cita : mencapai cita-cita sesuai dengan kemampuan


          Kebajikan


       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bajik atau kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan ( keselamatan, keberuntungan, dsb ); perbuatan baik. Untuk melihat apa itu kebaikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.

         a.) Manusia sebagai makhluk pribadi : manusia dapat menentukan sendiri apa yang                      baik dan yang benar. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati.


         b.) Manusia sebagai anggota masyarakat : seseorang terikat dengan suara masyarakat. 

         c.) Manusia sebagai makhluk Tuhan : manusia harus mendengarkan suara hati Tuhan.




         Usaha



          Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun tenaga/jasmani. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras. Untuk bekerja keras manusia diberi batasan kemampuan. Karena itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia yang satu dengan yang lainnya. 


         Keyakinan/Kepercayaan


Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu :


a.) Aliran Naturalisme : hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.  


b.) Aliran Intelektualisme : manusia mengutamakan akal. 


c.) Aliran Gabungan : dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. 



Sumber :


http://kbbi.web.id/perspektif


http://kbbi.web.id/cita


http://kbbi.web.id/hidup


http://kbbi.web.id/bajik


http://www.academia.edu/5418968/Bab8-manusia_dan_pandangan_hidup


http://wahyuprakosa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26649/bab8-manusia_dan_pandangan_hidup.pdf