Rabu, 08 Januari 2014

Pelapisan Sosial di Lingkungan Sekitar




         Social stratification

Seorang individu tidak bisa hidup sendiri. Mungkin bisa hidup mandiri, tetapi tetap saja seorang individu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Hidup bermasyarakat, inilah yang biasa dilakukan oleh setiap individu yang tinggal di suatu wilayah. Hidup saling bertetangga, saling bersosialisasi dengan invidu lain di sekitarnya, saling membantu, dan lain sebagainya.

Stratifikasi sosial atau social stratification sendiri memiliki arti pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal.

Kesenjangan Sosial

Ini nih yang biasanya bikin ibu-ibu arisan suka banget ngegosip (hehe). Tidak jarang ada saja kesenjangan sosial di suatu wilayah. Kesenjangan sosial terjadi dimana saja, mau di desa atau di kota sama saja, pasti ada saja yang namanya kesenjangan sosial.

Kesenjangan sosial adalah suatu fenomena ketidakseimbangan sosial yang membuat adanya perbedaan yang sangat mencolok dalam kehidupan manusia. Kesenjangan sosial dapat terjadi karena adanya beberapa faktor sebagai berikut :

1.       Dari dalam diri individu
Artinya adalah faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial adalah berasal dari individu itu sendiri karena rendahnya kualitas diri daripada yang lain dan juga karena adanya nilai-nilai sosial yang menjadi kiblat di daerah individu itu tinggal seperti adanya pelapisan masyarakat dengan kriteria yang bersifat kontras yaitu kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan pendidikan atau penguasaan ilmu pengetahuan. Dalam penjelasan Lewis (1969), kesenjangan sosial tipe ini muncul karena masyarakat itu terkungkung dalam kebudayaan kemiskinan.

2.       Dari luar kemampuan individu
Artinya adalah faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial adalah berasal dari kebijakan-kebijakan resmi atau terjadi karena adanya birokrasi yang membatasi kemampuan seorang individu.


                   Pelapisan Sosial di RT 06/ RW 15

Di sekitar rumah saya di Bekasi. Keluarahan Kayuringin Jaya. Kecamatan Bekasi Selatan. Kami bertempat tinggal di kawasan menengah keatas, setiap keluarga memiliki mobil pribadi. Dan hampir semuanya berumah tingkat dua. Di depan rumah saya adalah pangkalan becak dimana biasanya tukang becak duduk sembari minum kopi atau main catur. Di seberang jalan ada warung kecil, yang menjual jajanan anak-anak atau soft drink. Di lingkungan RT saya, penduduk saling kenal dengan tukang becak, penjual jajanan, dan pedagang yang biasanya keliling RT atau singgah di warung depan rumah. Saking terbiasanya, tak jarang bapak-bapak yang baru pulang kerja turut serta berbincang santai di warung depan rumah saya.

Meskipun terlihat adanya kesenjangan sosial dalam hal ekonomi. Tetapi, saya rasa tidak ada kesenjangan sosial yang berarti. Kebanyakan tiap-tiap keluarga terbiasa untuk saling berkomunikasi dengan para tetangganya, bahkan menganggap seperti keluarga sendiri. Jika terjadi masalah, akan dibicarakan bersama seperti seharusnya. Saya harap akan terus seperti ini ke depannya dan juga semua wilayah di Indonesia bisa tenang dan damai tanpa menjadikan kesenjangan sosial sebagai alasan untuk tidak bisa bersatu.


SUMBER




Tidak ada komentar:

Posting Komentar