Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif maupun positif.
Orang tua
adalah faktor utama yang berperan penting dalam perkembangan anak. Orang
tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Tugas
orangtua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan
memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani
kehidupan. Perbedaan pola asuh orang tua ternyata dapat mempengaruhi
perkembangan anak.
Orang tua
adalah teladan kehidupan anak-anak.
Setiap orang tua diberi tanggung jawab besar,
keistimewaan luar biasa, serta anugerah karena menjadi teladan yang menentukan
hidup, bahkan mungkin membentuk seseorang yang suatu hari nanti akan menjadi
orang tua juga. Pola asuh orang tua bisa menjadi acuan bagi anak-anaknya.
Pola asuh orang tua menurut Baumrind (1967) dibagi
menjadi 4, yaitu:
·
Pola asuh demokratis
·
Pola asuh otoriter
·
Pola asuh permisif
·
Pola asuh penelantar
1. Pola asuh Demokratis adalah
pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu
mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan
yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan
kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya
kepada anak bersifat hangat.
2. Pola asuh otoriter sebaliknya
cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi
dengan ancaman-ancaman. Misalnya, kalau tidak mau makan, maka tidak akan diajak
bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah, menghukum.
Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang
tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal
kompromi, dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya.
3. Pola asuh Permisif atau
pemanja biasanya meberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan
kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup
darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak
sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka.
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai
oleh anak.
4.
Pola asuh Penelantar. Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan
waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka, seperti bekerja, dan juga kadangkala
biayapun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah
perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang
depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada
anak-anaknya.
PENGARUH POLA ASUH TERHADAP ANAK
Berdasarkan macam-macam pola asuh diatas, dapat kita simpulkan bahwa
setiap orang tua memiliki gaya yang berbeda-beda dalam mengasuh anak-anak. Ada
yang berpengaruh positif dan ada juga yang negatif. Sebagai contoh misalnya,
para orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis. Pola asuh ini bernilai
positif bagi anak-anak untuk berkembang dengan baik. Ketika anak-anak mereka
dewasa nantinya akan terbiasa dengan berpikir kritis dan bersikap rasional.
Anak-anak dengan pola asuh seperti ini akan terbiasa dengan demokrasi dan
berani mengeluarkan pendapat.
Pola asuh
orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan bagaimana
bentuk pribadi anak dimasa depan, Oleh sebab itu orang tua harus benar-benar
mawas diri dan bersungguh-sungguh dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan serta
norma-norma yang baik kepada anak melalui pola asuh yang baik dan benar. Hendaknya orang tua lebih memahami nilai-nilai
dan norma-norma kehidupan dan mengajarkan hal tersebut dengan sosialisasi yang
baik kepada anaknya. Pilihlah pola asuh anak yang baik agar anak yang
diasuh dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkarakteristik baik.
SUMBER