PENGENALAN
Kenakalan remaja dari masa ke masa terus merebak dan semakin tinggi
eksistensinya. Adanya kenakalan remaja ini sering membuat masyarakat resah akan
keberadaannya. Banyak cara telah dilakukan namun tidak bisa menghentikan
masalah sosial tersebut. Akhlak remaja semakin jatuh dan bagaikan tidak dapat
dibendung lagi.
Kebanyakan remaja pada umumnya sulit untuk menerima aturan dan justru
melanggar tata tertib yang ada. Upaya rehabilitasi dianggap lebih tepat
untuk mengatasi masalah kenakalan remaja. Hal ini karena remaja adalah generasi
penerus yang masih memungkinkan potensi sumberdaya manusianya berkembang,
sehingga pada saatnya akan menggantikan generasi sebelumnya menjadi
pemimpin-pemimpin bangsa.
Kenakalan tidak hanya sekitar bolos sekolah, mencuri kecil-kecilan, tidak patuh pada orang tua, tetapi kini sudah mencapai tindak kriminal. Remaja kini sudah terbiasa melakukan apa yang disebut dengan bullying, yaitu menindas remaja lain yang lebih lemah, atau melakukan pembunuhan terhadap orang lain, bunuh diri dan kini yang sedang marak adalah seks bebas di kalangan remaja.
Kenakalan tidak hanya sekitar bolos sekolah, mencuri kecil-kecilan, tidak patuh pada orang tua, tetapi kini sudah mencapai tindak kriminal. Remaja kini sudah terbiasa melakukan apa yang disebut dengan bullying, yaitu menindas remaja lain yang lebih lemah, atau melakukan pembunuhan terhadap orang lain, bunuh diri dan kini yang sedang marak adalah seks bebas di kalangan remaja.
HASIL SURVEI
Hasil Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan jumlah remaja di Indonesia mencapai 30 % dari
jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta jiwa. Hal ini dapat menjadi aset bangsa
jika remaja dapat menunjukkan perilaku positif namun sebaliknya akan menjadi
petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai
terlibat dalam kenakalan remaja.
Kondisi remaja di Indonesia saat ini :
1. Pernikahan usia remaja
2. Sex pra nikah dan Kehamilan tidak dinginkan
3. Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
4. MMR 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal) karena
komplikasi kehamilan dan persalinan
5. HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es), 70%
remaja
1. Pernikahan usia remaja
2. Sex pra nikah dan Kehamilan tidak dinginkan
3. Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
4. MMR 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal) karena
komplikasi kehamilan dan persalinan
5. HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es), 70%
remaja
6. Miras dan narkoba
Hasil
Penelitian BNN bekerja sama dengan UI :
1.Jumlah penyalahguna narkoba sebesar 1,5% dari populasi atau 3,2 juta orang, terdiri dari 69%
kelompok teratur pakai dan 31% kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki sebesar 79%,
perempuan 21%
2.Kelompok teratur pakai terdiri dari penyalahguna ganja 71%, shabu 50%, ekstasi 42% dan
obat penenang 22%
3.Kelompok pecandu terdiri dari penyalahguna ganja 75%, heroin / putaw 62%, shabu 57%,
ekstasi 34% dan obat penenang 25%
4.Penyalahguna Narkoba Dengan Suntikan (IDU) sebesar 56% (572.000 orang) dengan kisaran
515.000 sampai 630.000 orang
5.Beban ekonomi terbesar adalah untuk pembelian / konsumsi narkoba yaitu sebesar
Rp. 11,3 triliun
6.Angka kematian (Mortality) pecandu 15.00 orang meninggal dalam 1 tahun.
1.Jumlah penyalahguna narkoba sebesar 1,5% dari populasi atau 3,2 juta orang, terdiri dari 69%
kelompok teratur pakai dan 31% kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki sebesar 79%,
perempuan 21%
2.Kelompok teratur pakai terdiri dari penyalahguna ganja 71%, shabu 50%, ekstasi 42% dan
obat penenang 22%
3.Kelompok pecandu terdiri dari penyalahguna ganja 75%, heroin / putaw 62%, shabu 57%,
ekstasi 34% dan obat penenang 25%
4.Penyalahguna Narkoba Dengan Suntikan (IDU) sebesar 56% (572.000 orang) dengan kisaran
515.000 sampai 630.000 orang
5.Beban ekonomi terbesar adalah untuk pembelian / konsumsi narkoba yaitu sebesar
Rp. 11,3 triliun
6.Angka kematian (Mortality) pecandu 15.00 orang meninggal dalam 1 tahun.
Hasil survei yang mengejutkan. Seharusnya remaja menikmati masa remajanya dengan hal-hal yang positif. Namun berdasarkan hasil survei, kebanyakan remaja terjerumus dalam hal-hal yang negatif.
FAKTOR
Faktor yang menyebabkan terjadinya
masalah sosial di kalangan remaja adalah sebagai berikut:
a.
Media massa
Media massa
adalah salah satu sumber informasi yang bisa dicapai oleh para remaja. Entah
majalah ataupun acara televisi. Banyak sinetron atau acara televisi yang
menampilkan adegan kekerasan ataupun menampilkan cara berpakaian yang kurang
tepat bagi remaja sehingga remaja mencontoh apa yang ada kemudian menerapkannya
dalam keseharian mereka. Seakan-akan mencaci maki orang atau tindak kriminal
lain merupakan hal yang lumrah dan dapat diterima siapa saja.
b.
Internet
Globalisasi
menyebabkan maraknya teknologi informasi yang semakin maju, salah satunya
internet yang bisa di akses oleh segala usia. Banyak remaja yang menyalahgunakan
internet ini sebagai media untuk melakukan tindak kejahatan.
c.
Dunia cinta remaja
Pergaulan bebas
diantara remaja menyebabkan terjadinya tindak kriminal. Pergaulan antara remaja
laki-laki dengan remaja perempuan yang di luar kontrol bisa mengakibatkan hal-hal
negatif seperti seks bebas, anak di luar nikah, zina, dan sebagainya.
d.
Teman sepermainan
Setiap remaja
pasti memiliki teman, namun tidak semua teman akan memberi dampak positif bagi
diri remaja, malah memberi dampak negatif contohnya membujuk untuk menggunakan
obat-obatan terlarang, melakukan kejahatan secara berkelompok (tawuran) dan
sebagainya.
e.
Keluarga
Keluarga yang
kurang harmonis juga bisa menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Remaja yang
merasa tertekan di lingkungan keluarga yang kurang harmonis akan mencari cara
untuk bisa membebaskan dirinya dengan cara mereka sendiri, dan kebanyakan dariu
mereka memutuskan untuk berfoya-foya, menggunakan obat-obatan terlarang, bunuh
diri, mabuk-mabukkan dan sebagainya yang bisa saja membahayakan diri remaja itu
sendiri.
SOLUSI
Sumber
Artikel terkait